Kamis, 26 Maret 2020

Sony Z5 (Tewaz..zz)

Dari kebanyakan kasus kerusakan yang pernah mampir ketempat saya. Rasanya kebanyakan itu handphone dengan kondisi mati total. Uji tingkat kemahiran seorang teknisi memang bisa diukur dari studi kasus lapangannya, barangkali itu yang membedakan antara teknisi dan teknisi yang suka lempar-lempar. Dibeberapa kasus kerusakan tertentu mungkin akan sangat mudah diperbaiki sendiri, tapi kalau sudah antara hidup dan mati. Hhe.. Ya disitulah bedanya terlihat. Baiklah tidak perlu panjang-panjang lagi, sesuai judulnya. Kali saya akan coba memperbaiki handphone z5 yang tewas. Sedikit mengobrol dengan pelanggan handphone ternyata bekas jatuh. Oke baik itu masalahnya, sekarang saya coba bongkar handphonenya untuk mengetahui sumber masalahnya.

Setelah cek tegangan ternyata mesin full short. Panas tepat di bagian PMI8994 (ic power), yah itu pasti “dia”. Perlu diketahui bahwa seri ic PMI8994 ini memang sangat mudah sekali rusak. Saya banyak menemukan handphone bermasalah dibagian itu. Seperti pada kasus handphone mi5 pro yang belum lama ini saya tangani. Kembali ke pembahasan, singkat cerita saya mulai eksekusi untuk mengganti ic-nya. Santai aja teman-teman tidak perlu terburu-buru, lakukan saja dengan hati-hati. Beberapa kiat menangani kasus ic bisa dilihat disini.

Short IC Power

Eksekusi

Bagian tersulitnya itu ternyata pada saat pemasangan, karena tidak ada layout pada board seperti dibeberapa mesin pada merk handphone lainnya. Pada situasi ini pengalaman tentu sangat dibutuhkan. Saya coba kembali memperhatikan kaki ic lalu mencoba mengatur letak dengan feeling pada bidang board. setelah cukup yakin posisi sudah pas, saya pun mulai eksekusi. Tiupan angin pada sudut yang tepat akan membantu ic rapih dengan sendirinya. Ok bagian tersulitnya sudah lewat, setelah ic terpasang dan mesin agak dingin saya pun mencoba kembali mengukur tegangan pada mesin. Good ternyata shortnya sudah hilang dan konsumsi power sudah normal. Saatnya test dengan lcd dan hasilnya “sempurna”. Handphone sudah kembali menyala.

Hasil akhir

Didalam situasi tertentu keadaanya tentu bisa sangat berbeda, yang saya maksud disini adalah handphone dengan kondisi full short tidak harus selalu diselesaikan dengan mengganti ic power, tentu ukur masa menjadi sangat penting. Karena bisa saja short berasal dari capasitor atau dari komponen pendukung lainnya. Tapi jika memang kondisinya cukup jelas seperti pada pembahasan ini (ic panas dan dipastikan short) jangan buang-buang waktu lagi, langsung eksekusi saja. Oke sekian dulu pembahasan kali ini, next mudah-mudahan ada kesempatan lagi saya akan terus membagikan studi kasus kerusakan lainnya. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar